Kamis, Semburan lumpur purba di Porong belum bisa dihentikan, sejak Selasa malam (17/03) lagi-lagi sumur pengeboran Lapindo di Desa Jenggot, Kec. Krembung mengalami semburan liar (blow out/BO). BO diawali terjadinya Kick yaitu proses merembesnya fluida formasi (minyak, gas, atau air) dari dalam tanah masuk ke lubang yang sedang dibor tanpa disengaja. Hal ini dapat terjadi ketika tekanan di dalam lubang lebih kecil dari tekanan formasi yang ditembus, yang seharusnya justru tekanan hidrostatis lumpur lebih besar dari formasi yang sedang ditembus pahat pemboran.
Blowout adalah aliran fluida formasi (bawah tanah) yang tidak terkendali yang merupakan kelanjutan dari kick yang tidak terkendalikan.Tim Siaga Bencana FPBI langsung menuju lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi dari pihak-pihak terkait.
Salah seorang petugas keamanan dari Polsek Krembung di lokasi memberi keterangan bahwa semburan terjadi saat sedang dilakukan cleaning dan maintenance sumur tersebut. Petugas dari BPLS juga menyatakan tidak ada gas yang berbahaya, walaupun sampai saat ini masih dalam pengawasan. Di samping itu, saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari pihak Lapindo Brantas, Inc maupun dari BP Migas sebagai penanggungjawab Kontrak Karya Blok Brantas tersebut atas kejadian BO yang cukup meresahkan warga.
Blowout adalah aliran fluida formasi (bawah tanah) yang tidak terkendali yang merupakan kelanjutan dari kick yang tidak terkendalikan.Tim Siaga Bencana FPBI langsung menuju lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi dari pihak-pihak terkait.
Menurut aparat Polsek Krembung di lokasi "semburan awalnya mengeluarkan lumpur cair dan kemudian diikuti air keruh," Petugas dari Lapindo Brantas, Inc. berusaha untuk mengatasinya dengan menyuntikkan lumpur berat melalui instalasi rig.Personil pemantau gas dari Fergaco juga nampak terus memantau bila ada gas yang membahayakan warga sekitarnya. Banyak warga sekitar yang berdatangan untuk melihat dengan sedikit was-was apabila semburan tersebut seperti semburan di Porong yang menenggelamkan 8 Desa. Awalnya warga 4 desa (Desa Waung, Jenggot, Kedungboto, dan Ploso, Kecamatan Krembung) menolak adanya pekerjaan pembersihan sumur di wilayah ini. Syukur semburan tersebut akhirnya dapat dihentikan.
Salah seorang petugas keamanan dari Polsek Krembung di lokasi memberi keterangan bahwa semburan terjadi saat sedang dilakukan cleaning dan maintenance sumur tersebut. Petugas dari BPLS juga menyatakan tidak ada gas yang berbahaya, walaupun sampai saat ini masih dalam pengawasan. Di samping itu, saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari pihak Lapindo Brantas, Inc maupun dari BP Migas sebagai penanggungjawab Kontrak Karya Blok Brantas tersebut atas kejadian BO yang cukup meresahkan warga.
mereka yang bertanggungjawab lagi kemana????!!!
BalasHapustakkan lari gunung dikejar[banyak dosa maka badan berat]