Kedua bom berhasil diselundupkan ke dalam kawasan hotel yang sebetulnya dijaga ketat. Di Marriott, bom meledak di area restoran hotel, seperti halnya juga bom di Ritz Carlton yang meledak sekitar 10 menit kemudian.
Jenis ledakan juga tampak berbeda. Dalam bom-bom yang digunakan oleh kelompok Amrozi dkk, bom yang digunakan adalah jenis yang meluncurkan serpihan pelor besi dan menimbulkan kebakaran. Sebaliknya, bom yang tadi pagi meledak tidak menimbulkan kebakaran, namun dengan efek yang sama mematikannya.
Masih misteri bagaimana kedua hotel yang pengamanannya tergolong ketat itu bisa kebobolan. Sejak peristiwa pengeboman tahun 2003, Marriott dan semua hotel mewah di Jakarta sangat memperketat pengamanan. Pengamanan itu makin diperketat saat menjelang dan selama Pemilu lalu. Maka siapa pun pengebomnya, dia pasti sangat cerdik sehingga petugas kebobolan.
Tak hanya cerdik. Pengebom juga sangat bengis dalam memperhitungkan efek ledakan. Tampak jelas bahwa pengebom mengincar target korban manusia sebanyak mungkin. Ini terlihat dari peletakan bom di area restoran kedua hotel. Pengebom sudah memperhitungkan bahwa pada jam 8 pagi, saat bom meledak, pengunjung pasti sebagian besar sedang berkumpul di restoran untuk sarapan. Perhitungan yang sangat tepat, karena sampai jam 10 pagi ini, jumlah korban tewas sudah enam orang dan puluhan lainnya luka berat.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo Adi Sucipto mengatakan hingga saat ini korban yang meninggal berjumlah sembilan orang. Menurut Widodo, korban yang meninggal di lokasi ledakan ada delapan orang, yakni di J.W. Marriot sebanyak enam orang dan Ritz Carton dua orang. "Satu orang meninggal di Rumah Sakit Medistra," kata Widodo di lokasi kejadian.
Di samping kesembilan korban meninggal tersebut, Widodo melanjutkan, ledakan juga menyebakan 42 orang lainnya luka-luka. Satu orang dilarikan ke Rumah Sakit Pertaminan Pusat, 10 orang dibawa ke Rumah Sakit Jakarta, 29 orang dirawat di Rumah Sakit MMC Kuningan, dan sisanya dilarikan ke Rumah Sakit Medistra.
Daftar Korban
Total 16 pasien; 2 dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina dan Rumah Sakit Medistra, 6 sudah pulang, dan masih dirawat sebanyak 8 orang.
1. Sidik Maulana (L/21), Mampang Prapatan Tegal Parang, karyawan Ritz Carlton, dirawat di Ruang Aster.
2. Aryo Pinandito (L/31), Bintaro Sektor 9, koki di restoran Airlangga di Ritz Carlton, pulang
3. Edward Thielsen, warga negara Kanada, chief Sailendra Kitchen JW Maririot, dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina.
4. David Potter, warga negara Amerika, karyawan JW Marriot, dirujuk ke Rumah Sakit Medistra.
5. Deni Purwanto, dioperasi di RS Jakarta.
6. Andri Tirta Marsandi (23 tahun), Jalan Cendrawasih, nomor 50, RT 04 RW 06 Ciputat, di ruang Jasmine di Rumah Sakit Jakarta.
7. Dikdik Ahmad Taufik (39 tahun), warga Srengseng Bambu I, dirawat di ruang Krisan.
8. Dewi Lestari (22 tahun), warga jalan Mpu tantular, karyawan Panin Bank, sudah pulang
9. Ririn (25 tahun), karyawan Panin Bank, sudah pulang.
10. Hendri (39 tahun), warga taman rayahu regency, Bekasi, karyawan JW Marriot, dirawat di ruang Aster.
11. Sahman (27 tahun), warga komplek PTM Kelapa Dua RT 008/11, Cimanggis, Depok, karyawan JW Marriot, sudah pulang
12. Choirul Anwar (24 tahun) warga jalan AURI, dirawat sudah pulang
13. M. Roni (34 tahun) warga Rasuna Said, sebagai concierge di Ritl Carlton, sudah pulang.
14. Wahidul Kohar, warga jalan Jeruk Perumnas, Bekasi, dirawat diruang aster.
15. Bambang Yulianto (31 tahun), warga Praja Dalam E RT 10 RW 5, Jakarta Selatan, petugas keamanan JW Marriot, dirawat di ruang aster.
16. Endang Setyawan (laki-laki, 30 tahun), warga Ahmad Dahlan Cipondoh, Tangerang, dirawat di ruang Aster.
29 Orang korban ledakan bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott dibawa ke RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan. Ledakan ini menyebabkan kerusakan yang cukup parah di kedua hotel itu.
Pantauan detikcom, Jumat (17/7/2009), nama-nama tersebut ditempel di lobi rumah sakit tersebut. Nama-nama korban tersebut adalah:
- Andrianto Makhnbu
- CaturRindu
- Cho Ing sang
- Dadang Hidayat
- Giovani
- Hut Bosco Keund
- Ibusi Asu
- Jame Makeba
- Yunita
- Yurika Kartika
- Kevin
- Linda
- Mariko
- Melisa
- William
- Noke Kiroyan
- Oki Utomo
- Peter
- Regi
- Renaldi Domanik
- Scott Mirilles
- Shweta Shukita
- Simon Luis
- Sudargo
- Yoga
- Yurika
- Yurike
- Yusuf
- Yusuf P
Daftar Korban Warga Negara Asing:
Ke-16 nama warga negara asing tersebut adalah:
- Giovanni
- Hui Bosco Keung
- Ibushi Asu
- Jame Makkeba
- Kevin
- William
- Noke Kiroyan
- Peter
- Scott Mirilles
- Shweta Shukita
- Simon Louis
- Peter Van Wesel
- Max Bon
- Gary Ford
- Cindy
- James Castle
Tragedi ledakan tersebut makin memperpanjang daftar ledakan bom di Indonesia. Berikut data ledakan bom di Indonesia sejak 2000-2009:
- 1 Agustus 2000 : Bom meledak di Kedubes Filipina, Menteng. 2 orang tewas, 21 luka-luka.
- 13 September 2000 : Bom meledak di lantai parkir Bursa Efek Jakarta.
- 24 Desember 2000 : Serangkaian bom meledak pada malam Natal di Jakarta, Bekasi, Sukabumi, Mataram, Pematangsiantar, Medan, Batam, dan Pekanbaru.
- 22 Juli 2001 :Bom meledak di Gereja Santa Anna dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Lima orang meninggal dunia
- 31 Juli 2001: Bom yang meledak di Gereja Bethel Tabernakel Kristus Alfa Omega, Jl.Gajah Mada 114-118, Semarang.
- 23 September 2001 : Bom meledak di Plaza Atrium Senen, Jakarta Pusat. Ledakan tersebut merusak beberapa mobil di pelataran parkir lantai dua gedung tersebut.
- 6 November 2001 : Bom rakitan meledak di halaman Australian International School, Pejaten, Jakarta Selatan.
- 12 Oktober 2001 : Bom meledak di restoran KFC Makassar.
- 12 Oktober 2002 : Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali diguncang bom. Dua bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pukul 23.05 Wita. Lebih dari 200 orang tewas, 200 lebih lainnya luka berat maupun ringan. Pada pukul 23.15 Wita, bom meledak di Renon, berdekatan dengan kantor Konsulat Amerika Serikat. Namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
- 3 Februari 2003 : Bom rakitan meledak di lobi wisama bayangkari, Mabes Polri, Jakarta
- 27 April 2003 : Bom meledak di bandara Soekarno Hatta. 2 orang luka berat.
- 5 Agustus 2003 : Bom meledak di kawasan Hotel JW Marriot Mega Kuningan. Sebanyak 14 orang tewas.
- 10 Januari 2004 : Bom meledak di Palopo, Sulawesi. 4 orang tewas.
- 9 September 2004 : Ledakan dasyat (high explosive) terjadi di Kedubes Australia. Gedung-gedung pencakar langit di Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, yang berada di dekat Kedubes Australia juga hancur. Enam orang tewas.
- 12 Desember 2004 : Bom meledak di Gereja Immanuel, Kota Palu.
- 28 Mei 2005 : Bom meledak di Tentena, Poso, Sulawesi Tengah. 22 orang tewas.
- 8 Juni 3005 : Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Jibril di Pamulang Barat.
- 1 Oktober 2005 : Bom meledak di Kuta Bali. 22 Orang tewas.
- 31 Desember 2005 : Bom meledak di pasar di Palu, sulawesi Tengah.
- 10 Maret 2006 : Ledakan bom di rumah penjaga Kompleks Pura Agung Setana Narayana di Desa Toini, Poso.
- 22 Maret 2006 : Sekitar pukul 19.00 WITA, bom meledak di pos kamling di Dusun Landangan, Desa Toini, Kecamatan Poso Pesisir.
- 1 Juli 2006 : Sebuah bom meledak di Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Eklesia Jalan Pulau Seram, Poso, Sabtu (1/7), sekitar pukul 22.15 Wita yang cukup keras hingga terdengar dalam radius tiga kilometer. Dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan materiil.
- 3 Agustus 2006 : Sekitar pukul 20.00 WITA, bom kembali meledak di Stadion Kasintuwu yang terletak tepat di samping Rumah Sakit Umum Poso.
- 18 Agustus 2006 : Bom meledak di Poso
- 06 September 2006 : Bom meledak di Tangkura, Poso Pesisir Selatan.
- 17 Juli 2009 : Ledakan di Ritz Carlton dan JW Marriot. 9 korban tewas dan 42 luka-luka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda Peduli